BIOGRAFI 12 TOKOH PENJELAJAH SAMUDERA
1.
CHRISTOPER COLUMBUS
Christopher
Columbus dalam sejarah dikenal dunia sebagai penemu dari benua Amerika.
Berikut Biografi atau Profilnya. Christopher Columbus lahir pada tanggal
30 Oktober 1451 dan wafat pada tanggal 20 Mei 1506.
Christopher Columbus adalah seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol.
Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat. Oleh karena ia ia mencoba untuk mengarungi dunia untuk melihat apa yang belum dilihatnya dan kemudian menulisnya dalam sebuah catatan perjalanan.
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat.
Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Cristopher Colombus dan Penemuan Benua Amerika
Christopher Columbus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah.
Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian.
Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.
Kisah Perjalanan Cristopher Colombus
Garis
besar kisah Colombus bukan masalah baru. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi
nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan
mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara
berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis
tekadnya. Tentu saja niat besar ini tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup.
Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk
ekspedisi percobaannya.
Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke barat. Sebuah pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Dan tanggal 2 Oktober
2.
F. MANGGELAND
Ferdinand Magellan lahir pada
1480 di Sabrosa, Portugal untuk Rui de Magalhaes dan Alda de Mesquita. Karena
keluarganya memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, Magellan menjadi
halaman untuk ratu Portugis setelah kematian sebelum waktunya orangtuanya di
1490. Hal ini memungkinkan dia kesempatan untuk menjadi terdidik dan belajar
tentang berbagai eksplorasi ekspedisi Portugis bahkan mungkin yang dilakukan
oleh Christopher Columbus.
Magellan mengambil bagian dalam perjalanan laut yang pertama di 1505 ketika Portugal mengirimnya ke India untuk membantu menginstal Francisco de Almeida sebagai raja muda Portugis. Dia juga mengalami pertempuran pertama di sana pada 1509 ketika salah satu raja-raja setempat menolak praktek membayar upeti kepada raja muda yang baru.
Magellan mengambil bagian dalam perjalanan laut yang pertama di 1505 ketika Portugal mengirimnya ke India untuk membantu menginstal Francisco de Almeida sebagai raja muda Portugis. Dia juga mengalami pertempuran pertama di sana pada 1509 ketika salah satu raja-raja setempat menolak praktek membayar upeti kepada raja muda yang baru.
Dari sini Namun, Magellan kehilangan dukungan dari Almeida raja muda setelah ia mengambil cuti tanpa izin dan dituduh ilegal perdagangan dengan Moor. Setelah beberapa dari tuduhan itu terbukti benar, Magellan kehilangan semua tawaran kerja dari Portugis setelah 1514.
Spanyol dan Kepulauan Rempah Sekitar waktu yang sama, Spanyol terlibat dalam mencoba mencari rute baru ke Kepulauan Rempah (Hindia Timur, di Indonesia saat ini) setelah Perjanjian Tordesillas membagi dunia dalam setengah tahun 1494. Garis pemisah untuk perjanjian ini pergi melalui Samudera Atlantik dan Spanyol mendapatkan tanah barat baris, termasuk Amerika. Brazil Namun, pergi ke Portugal sebagai melakukan segalanya timur baris, termasuk India dan bagian timur Afrika.
Mirip dengan pendahulunya Columbus, Magellan yakin bahwa Kepulauan Rempah bisa dicapai dengan berlayar barat melalui Dunia Baru. Ia mengusulkan ide ini kepada Manuel I, raja Portugis, tetapi ditolak. Mencari dukungan Magellan pindah untuk berbagi rencananya dengan raja Spanyol.
Pada tanggal 22 Maret, 1518 Charles saya dibujuk oleh Magellan dan diberikan kepadanya sejumlah besar uang untuk menemukan rute ke Kepulauan Rempah oleh barat berlayar, sehingga memberikan kontrol Spanyol dari wilayah tersebut, karena akan berlaku menjadi "barat" dari garis pemisah melalui Atlantik. Dengan menggunakan dana murah hati, Magellan berlayar ke arah barat akan Kepulauan Rempah di September 1519 dengan lima kapal (Conception, San Antonio, Santiago, Trinidad, dan Victoria) dan 270 laki-laki.
Para Bagian Awal Pelayaran itu Karena Magellan adalah seorang penjelajah Portugis memimpin sebuah armada Spanyol, bagian awal dari perjalanan ke barat itu penuh dengan masalah. Beberapa kapten Spanyol pada kapal-kapal dalam ekspedisi berencana untuk membunuh dia tapi rencana mereka tidak pernah menyadari dan banyak dari mereka ditahan dan / atau dieksekusi. Selain itu, Magellan harus menghindari wilayah Portugis sejak dia berlayar untuk Spanyol.
Setelah berbulan-bulan berlayar melintasi Samudera Atlantik, armada yang berlabuh di apa yang sekarang Rio de Janeiro untuk mengisi kembali pasokannya pada tanggal 13 Desember 1519. Dari sana, mereka bergerak menyusuri pantai Amerika Selatan mencari cara ke Pasifik. Ketika mereka berlayar ke selatan lebih jauh Namun, cuaca semakin memburuk sehingga kru berlabuh di Patagonia (selatan Amerika Selatan) untuk menunggu musim dingin.
Ketika cuaca mulai mereda di musim semi, Magellan mengirim Santiago pada misi untuk mencari jalan ke Samudera Pasifik. Pada bulan Mei, kapal itu rusak dan armada tidak bergerak lagi sampai bulan Agustus 1520. Kemudian, setelah berbulan-bulan menjelajahi daerah, empat sisa kapal menemukan sebuah selat pada bulan Oktober dan berlayar melalui itu. Bagian dari perjalanan mengambil 38 hari, biaya mereka San Antonio (karena kru yang memutuskan untuk meninggalkan ekspedisi) dan sejumlah besar persediaan. Namun demikian, pada akhir bulan November, sisa tiga kapal keluar apa Magellan bernama Selat Semua Orang Kudus dan berlayar ke Samudera Pasifik.
Kemudian Pelayaran dan Kematian Magellan Dari sini, Magellan keliru pikir itu hanya akan memakan waktu beberapa hari untuk mencapai Kepulauan Rempah, ketika akhirnya mengambil empat bulan, selama waktu awak sangat menderita. Mereka mulai kelaparan karena persediaan makanan mereka habis, air mereka berubah busuk, dan banyak dari laki-laki mengembangkan kudis. Para kru bisa berhenti di sebuah pulau terdekat pada Januari 1521 hingga makan ikan dan burung laut tetapi persediaan mereka tidak cukup STOK sampai Maret ketika mereka berhenti di Guam.
Pada tanggal 28 Maret, mereka mendarat di Filipina dan berteman dengan seorang raja suku, Rajah Humabon Pulau Cebu. Setelah menghabiskan waktu dengan raja, Magellan dan krunya dibujuk untuk membantu suku membunuh musuh mereka Lapu-Lapu di pulau Mactan. Pada tanggal 21 April 1521, Magellan ambil bagian dalam Pertempuran Mactan dan dibunuh oleh tentara Lapu-Lapu's.
Setelah kematian Magellan, Sebastian del Cano memiliki Konsepsi terbakar (sehingga tidak dapat digunakan terhadap mereka oleh penduduk setempat) dan mengambil alih dua kapal yang tersisa dan 117 awak kapal. Untuk memastikan bahwa satu kapal akan membuat kembali ke Spanyol, satu kapal, Trinidad, menuju ke timur, dan Victoria terus barat. Trinidad ditangkap oleh Portugal dalam perjalanan, namun pada September 6, 1522 Victoria dan hanya 18 anggota kru yang masih hidup kembali ke Spanyol, menyelesaikan pertama mengelilingi bumi.
Magellan's Legacy Meskipun Magellan meninggal sebelum perjalanan itu selesai, ia sering dikreditkan dengan pertama mengelilingi bumi sebagai awalnya ia memimpin perjalanan. Dia juga menemukan apa yang sekarang disebut Selat Magellan, bernama Samudra Pasifik, dan Amerika Selatan Tierra del Fuego. Magellan Awan di angkasa yang juga bernama baginya, sebagai krunya adalah yang pertama untuk melihat mereka sementara berlayar di belahan bumi selatan. Paling penting untuk geografi meskipun, adalah realisasi Magellan tentang tingkat penuh sesuatu-bumi yang secara signifikan membantu dalam pengembangan eksplorasi kemudian geografis dan pengetahuan yang dihasilkan dunia saat ini.Ferdinand Magellan lahir pada 1480 di Sabrosa, Portugal untuk Rui de Magalhaes dan Alda de Mesquita. Karena keluarganya memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, Magellan menjadi halaman untuk ratu Portugis setelah kematian sebelum waktunya orangtuanya di 1490. Hal ini memungkinkan dia kesempatan untuk menjadi terdidik dan belajar tentang berbagai eksplorasi ekspedisi Portugis bahkan mungkin yang dilakukan oleh Christopher Columbus.
Magellan mengambil bagian dalam perjalanan laut yang pertama di 1505 ketika Portugal mengirimnya ke India untuk membantu menginstal Francisco de Almeida sebagai raja muda Portugis. Dia juga mengalami pertempuran pertama di sana pada 1509 ketika salah satu raja-raja setempat menolak praktek membayar upeti kepada raja muda yang baru.
Dari sini Namun, Magellan kehilangan dukungan dari Almeida raja muda setelah ia mengambil cuti tanpa izin dan dituduh ilegal perdagangan dengan Moor. Setelah beberapa dari tuduhan itu terbukti benar, Magellan kehilangan semua tawaran kerja dari Portugis setelah 1514.
Spanyol dan Kepulauan Rempah Sekitar waktu yang sama, Spanyol terlibat dalam mencoba mencari rute baru ke Kepulauan Rempah (Hindia Timur, di Indonesia saat ini) setelah Perjanjian Tordesillas membagi dunia dalam setengah tahun 1494. Garis pemisah untuk perjanjian ini pergi melalui Samudera Atlantik dan Spanyol mendapatkan tanah barat baris, termasuk Amerika. Brazil Namun, pergi ke Portugal sebagai melakukan segalanya timur baris, termasuk India dan bagian timur Afrika.
Mirip dengan pendahulunya Columbus, Magellan yakin bahwa Kepulauan Rempah bisa dicapai dengan berlayar barat melalui Dunia Baru. Ia mengusulkan ide ini kepada Manuel I, raja Portugis, tetapi ditolak. Mencari dukungan Magellan pindah untuk berbagi rencananya dengan raja Spanyol.
Pada tanggal 22 Maret, 1518 Charles saya dibujuk oleh Magellan dan diberikan kepadanya sejumlah besar uang untuk menemukan rute ke Kepulauan Rempah oleh barat berlayar, sehingga memberikan kontrol Spanyol dari wilayah tersebut, karena akan berlaku menjadi "barat" dari garis pemisah melalui Atlantik. Dengan menggunakan dana murah hati, Magellan berlayar ke arah barat akan Kepulauan Rempah di September 1519 dengan lima kapal (Conception, San Antonio, Santiago, Trinidad, dan Victoria) dan 270 laki-laki.
Para Bagian Awal Pelayaran itu Karena Magellan adalah seorang penjelajah Portugis memimpin sebuah armada Spanyol, bagian awal dari perjalanan ke barat itu penuh dengan masalah. Beberapa kapten Spanyol pada kapal-kapal dalam ekspedisi berencana untuk membunuh dia tapi rencana mereka tidak pernah menyadari dan banyak dari mereka ditahan dan / atau dieksekusi. Selain itu, Magellan harus menghindari wilayah Portugis sejak dia berlayar untuk Spanyol.
Setelah berbulan-bulan berlayar melintasi Samudera Atlantik, armada yang berlabuh di apa yang sekarang Rio de Janeiro untuk mengisi kembali pasokannya pada tanggal 13 Desember 1519. Dari sana, mereka bergerak menyusuri pantai Amerika Selatan mencari cara ke Pasifik. Ketika mereka berlayar ke selatan lebih jauh Namun, cuaca semakin memburuk sehingga kru berlabuh di Patagonia (selatan Amerika Selatan) untuk menunggu musim dingin.
Ketika cuaca mulai mereda di musim semi, Magellan mengirim Santiago pada misi untuk mencari jalan ke Samudera Pasifik. Pada bulan Mei, kapal itu rusak dan armada tidak bergerak lagi sampai bulan Agustus 1520. Kemudian, setelah berbulan-bulan menjelajahi daerah, empat sisa kapal menemukan sebuah selat pada bulan Oktober dan berlayar melalui itu. Bagian dari perjalanan mengambil 38 hari, biaya mereka San Antonio (karena kru yang memutuskan untuk meninggalkan ekspedisi) dan sejumlah besar persediaan. Namun demikian, pada akhir bulan November, sisa tiga kapal keluar apa Magellan bernama Selat Semua Orang Kudus dan berlayar ke Samudera Pasifik.
Kemudian Pelayaran dan Kematian Magellan Dari sini, Magellan keliru pikir itu hanya akan memakan waktu beberapa hari untuk mencapai Kepulauan Rempah, ketika akhirnya mengambil empat bulan, selama waktu awak sangat menderita. Mereka mulai kelaparan karena persediaan makanan mereka habis, air mereka berubah busuk, dan banyak dari laki-laki mengembangkan kudis. Para kru bisa berhenti di sebuah pulau terdekat pada Januari 1521 hingga makan ikan dan burung laut tetapi persediaan mereka tidak cukup STOK sampai Maret ketika mereka berhenti di Guam.
Pada tanggal 28 Maret, mereka mendarat di Filipina dan berteman dengan seorang raja suku, Rajah Humabon Pulau Cebu. Setelah menghabiskan waktu dengan raja, Magellan dan krunya dibujuk untuk membantu suku membunuh musuh mereka Lapu-Lapu di pulau Mactan. Pada tanggal 21 April 1521, Magellan ambil bagian dalam Pertempuran Mactan dan dibunuh oleh tentara Lapu-Lapu's.
Setelah kematian Magellan, Sebastian del Cano memiliki Konsepsi terbakar (sehingga tidak dapat digunakan terhadap mereka oleh penduduk setempat) dan mengambil alih dua kapal yang tersisa dan 117 awak kapal. Untuk memastikan bahwa satu kapal akan membuat kembali ke Spanyol, satu kapal, Trinidad, menuju ke timur, dan Victoria terus barat. Trinidad ditangkap oleh Portugal dalam perjalanan, namun pada September 6, 1522 Victoria dan hanya 18 anggota kru yang masih hidup kembali ke Spanyol, menyelesaikan pertama mengelilingi bumi.
Magellan's Legacy Meskipun Magellan meninggal sebelum perjalanan itu selesai, ia sering dikreditkan dengan pertama mengelilingi bumi sebagai awalnya ia memimpin perjalanan. Dia juga menemukan apa yang sekarang disebut Selat Magellan, bernama Samudra Pasifik, dan Amerika Selatan Tierra del Fuego. Magellan Awan di angkasa yang juga bernama baginya, sebagai krunya adalah yang pertama untuk melihat mereka sementara berlayar di belahan bumi selatan. Paling penting untuk geografi meskipun, adalah realisasi Magellan tentang tingkat penuh sesuatu-bumi yang secara signifikan membantu dalam pengembangan eksplorasi kemudian geografis dan pengetahuan yang dihasilkan dunia saat ini
3.
SEBASTIAN DELCANO
Juan
Sebastian Elcano
adalah seorang penjelajah Spanyol lahir pada tahun 1476 di Getaria,
Gipuzkoa, Spain etnis Basque yang menyelesaikan pertama mengelilingi dunia.
Seperti kedua Ferdinand Magellan di perintah, Elcano mengambil alih setelah
kematian Magellan di Filipina.
Ia memiliki tiga saudara: Domingo Elcano II, seorang pendeta Kristen, Martín Pérez Elcano, dan Anton Martín Elcano. Dia bertempur di Perang Italia di bawah perintah dari Gonzalo Fernández de Córdoba di Italia, dan pada tahun 1509 ia bergabung dengan ekspedisi Spanyol yang diselenggarakan oleh Kardinal Francisco Jiménez de Cisneros melawan Aljazair. Ia kemudian menetap di Seville dan menjadi seorang kapten kapal dagang. Setelah melanggar undang-undang Spanyol dengan menyerahkan kapal kepada bankir Genoan dalam pembayaran utang, ia mencari pengampunan dari Raja Spanyol Charles I, dengan penandatanganan sebagai perwira bawahan untuk ekspedisi Magellan ke Hindia Timur. Dia terhindar oleh Ferdinand Magellan setelah mengambil bagian dalam pemberontakan gagal di Patagonia, dan setelah lima bulan kerja keras dalam rantai, ia diangkat menjadi kapten galleon tersebut.
Elcano menjabat sebagai komandan angkatan laut dari Charles I dari Spanyol dan mengambil bagian dari ekspedisi ke Filipina. Mereka berlayar dengan lima kapal, Concepción, San Antonio, Santiago, Trinidad dan Victoria dengan armada dari 241 orang dari Spanyol pada tahun 1519.
Ketidakpuasan dan cuaca buruk melanda pelayaran dari awal dan permusuhan di antara orang-orang Spanyol dan Portugis tumbuh pesat yang menyebabkan pemberontakan dari beberapa anggota krunya.
The Santiago kemudian dihancurkan oleh badai. Armada berlayar melintasi Samudra Atlantik ke pantai timur Brazil dan ke Puerto San Julián di Argentina. Beberapa hari kemudian mereka menemukan sebuah bagian yang dikenal sebagai Selat Magellan terletak di ujung selatan Amerika Selatan dan berlayar melalui selat. Awak San Antonio memberontak dan kembali ke Spanyol. Pada tanggal 28 November 1520, tiga kapal berlayar Samudera Pasifik dan sekitar 19 orang meninggal sebelum mereka mencapai Guam pada tanggal 6 Maret 1521.
Konflik dengan pulau terdekat Rota dicegah Magellan dan Elcano dari resupplying kapal mereka dengan makanan dan air. Mereka akhirnya mengumpulkan cukup persediaan dan melanjutkan dengan perjalanan mereka ke Filipina dan tinggal di sana selama beberapa minggu. Hubungan dekat dikembangkan antara Spanyol dan pulau. Mereka mengambil bagian untuk mengkonversi suku Cebuano ke dalam agama Kristen dan menjadi terlibat dalam perang suku antara kelompok-kelompok saingan Filipina di Pulau Mactan.
Pada 1525, Elcano kembali ke laut, dan menjadi anggota dari Ekspedisi Loaísa. Dia diangkat pemimpin bersama dengan García Jofre de Loaísa sebagai kapten, yang memimpin tujuh kapal dan dikirim ke mengklaim Hindia Timur untuk Raja Charles I dari Spanyol. Kedua Elcano dan Loaísa dan pelaut lainnya meninggal karena gizi buruk di Samudra Pasifik, tetapi korban mencapai tujuan mereka dan beberapa dari mereka berhasil kembali ke Spanyol.
4. BARTOLOMEUS
DIAZ
Ia
terkenal sebagai salah satu penjelajah portugis yang terkenal. Bartolomeus Dias
lahir di Algarve 1450 dan wafat di Tanjung Harapan, 29 Mei 1500. Pada tahun
1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas.
Bartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang
kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint
Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober
1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika
dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.
Dias adalah seorang Knight dari pengadilan kerajaan, pengawas gudang kerajaan, dan berlayar-master dari perang-orang-, São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia, pada 10 Oktober 1486, untuk kepala ekspedisi untuk berlayar di sekitar ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan ke India. Tujuan lain dari ekspedisi ini adalah untuk mencoba untuk meninjau negara-negara yang dilaporkan oleh João Afonso de Aveiro (mungkin Ethiopia dan Aden) dengan yang diinginkan Portugis hubungan persahabatan. Dias juga dikenakan mencari tanah diperintah oleh Prester John, yang adalah seorang pendeta Kristen dongeng dan pangeran Afrika.
Dias
meninggalkan Lisbon di bulan Agustus, 1487 memimpin ekspedisi tiga kapal.
utama-Nya, São Caravel Cristóvão, dikemudikan oleh Pero de Alenquer. Yang
Caravel kedua, Pantaleão São, diperintahkan oleh João Infante dan dikemudikan
oleh Alvaro Martins. saudara Dias ‘Pero Dias adalah kapten kapal memasang
persegi dukungan dengan João de Santiago sebagai pilot.
Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição (Walvis Bay) pada bulan Desember. Setelah mengitari
Tanjung
Harapan pada jarak yang cukup, Dias lanjutan timur dan dimasukkan apa yang ia
bernama Aguada de Sao bra (Teluk Saint Blaise) – kemudian berganti nama menjadi
Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada
12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River,
di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali Dias
ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak
untuk melangkah lebih jauh Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar
menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan
Desember tahun itu, setelah tidak adanya enam belas bulan.
Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang.
Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” (Cabo das Tormentas). Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal ke Tanjung Harapan (Cabo da Boa Esperança) karena mewakili pembukaan rute ke timur.
Setelah upaya awal, Portugis mengambil cuti selama satu dekade dari eksplorasi Samudera Hindia. Selama hiatus itu, kemungkinan bahwa mereka menerima informasi berharga dari seorang agen rahasia, pero da Covilha, yang telah dikirim darat ke India dan kembali dengan laporan yang berguna untuk navigator mereka.
Menggunakan pengalamannya dengan perjalanan eksploratif, Dias membantu dalam pembangunan Gabriel São dan kapal adik nya, Rafael São yang digunakan oleh Vasco da Gama mengelilingi Cape dan melanjutkan rute ke India. Dias hanya berpartisipasi di leg pertama perjalanan da Gama, sampai Cape Verde Islands. Dia kemudian salah satu panglima ekspedisi India kedua, dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral. armada pertama ini mencapai pantai Brasil, mengambil kepemilikan itu pada tahun 1500, dan kemudian dilanjutkan ke arah timur ke India. Dias tewas di dekat Tanjung Harapan bahwa ia presciently telah bernama Tanjung Badai. Empat kapal mengalami badai besar dari jubah dan hilang, termasuk Dias ‘, pada tanggal 29 Mei 1500. Sebuah kapal karam ditemukan tahun 2008 oleh Namdeb Diamond Corporation off Namibia pada awalnya dianggap mungkin kapal Dias ‘, Namun, pulih koin berasal dari waktu kemudian
5.
VASCO DA GAMA
Vasco
da Gama dilahirkan tahun 1460 dan wafat tahun 1524 dikenal sebagai penjelajah
Portugis yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke India dengan berlayar
mengelilingi Afrika. Orang-orang Portugis sudah lama mencari jalur ini sejak
saat Pangeran Henry Sang Navigator (1394-1460). Tahun 1488 sebuah ekspedisi
Portugis di bawah pimpinan Bartolomeus Dias telah sampai dan mengitari Tanjung
Harapan di ujung selatan Afrika dan kembali ke Portugis. Dengan keberhasilan
ini, Raja Portugis mahfum bahwa usaha lama mencari jarak terpendek ke India
kini hampir mendekati kenyataan. Tetapi, ada pelbagai penundaan, dan baru tahun
1497 sebuah ekspedisi ke India benar-benar dilaksanakan. Untuk memimpin
ekspedisi itu raja menunjuk Vasco da Gama, seorang bangsawan dari kelas
rendahan yang lahir sekitar tahun 1460 di kota Sines, Portugis.
Da Gama bongkar sauh tanggal 8 Juli 1497, terdiri empat kapal di bawah komandonya dengan jumlah kelasi seluruhnya 170 orang termasuk penterjemah bahasa Arab. Pertama ekspedisi berlayar menuju kepulauan Tanjung Verde. Lalu, daripada dia telusuri pantai Afrika seperti dilakukan oleh Dias, da Gama berlayar menuju selatan, jauh di luar Samudera Atlantik. Dia berlayar terus jauh ke selatan, dan kemudian membelok ke timur mencapai Tanjung Harapan. Ini merupakan pilihan yang jitu, lebih cepat ketimbang menyusuri pantai ke selatan, biarpun perbuatan ini memerlukan keberanian lebih banyak dan kelihaian navigasi. Akibat rute yang dipilihnya, kapal-kapal Gama tidak kelihatan dari daratan selama tidak kurang dari sembilan puluh tiga hari --lebih lama dua setengah kali dari yang dialami kapal Colombus!
Da Gama mengitari Tanjung Harapan pada tanggal 22 Nopember, kemudian berlayar ke utara menyelusuri pantai timur Afrika. Dalam pelayaran ke utara itu dia membuang sauh di pelbagai kota yang dikuasai orang Muslim, termasuk Mambasa dan Malindi yang kini bernama Kenya. Di Malindi dia ambil seorang penunjuk jalan bangsa India yang menuntunnya selama 23 hari melintasi Laut Arab menuju India. Tanggal 20 Mei 1498, sekitar 10 bulan sesudah keberangkatannya dari Portugis da Gama sampai di Calicut, kota pusat perdagangan paling penting di India bagian selatan.
Penguasa Hindu di Calicut, Zamorin, mulanya menyambut baik kedatangan da Gama. Tetapi, kemudian Zamorin merasa kecewa karena hadiah upeti yang dipersembahkan da Gama kelewat murah harganya. Berkaitan dengan kekejaman pedagang-pedagang Muslim yang menguasai rute jalan perdagangan di Samudera Hindia, ini menjadi halangan buat da Gama meneruskan transaksi dagang dengan Zamorin. Kendati begitu, ketika da Gama meninggalkan Calicut bulan Agustus, da Gama diberi muatan rupa-rupa rempah-rempah agar disampaikan kepada pemerintahnya di Portugis, begitu juga sejumlah orang India.
Perjalanan pulang rupanya lebih sulit ketimbang pergi. Makan jangka waktu sekitar 3 bulan melintasi Laut Arab dan banyak awak kapal yang mati karena penyakit darah akibat kebanyakan makan daging tetapi kekurangan buah dan tumbuhan. Akhirnya cuma dua kapal selamat sampai di rumah: kapal pertama berlabuh di Portugis tanggal 10 Juli 1499 dan kapal da Gama sendiri baru sampai 2 bulan kemudian. Hanya 55 anak buahnya dapat bertahan hidup, berarti kurang dari sepertiga tatkala berangkat memulai pengembaraan. Tetapi, ketika da Gama kembali ke Lisabon tanggal 9 September 1499, baik dia maupun Raja memahami betul bahwa perjalanan dua tahun itu merupakan suatu sukses besar.
Enam bulan kemudian, Raja Portugis kirim lagi ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Pedro Alvares Cabral. Cabral tiba pada saat yang tepat di India, menemukan rute perjalanan ke Brazil (kendati para historikus percaya bahwa sudah ada orang Portugis lain yang menemukannya lebih dulu), dan kembali ke Portugis membawa tumpukan rempah-rempah. Tetapi, beberapa anak buah Cabral terbunuh di Calicut sehingga tahun 1502 da Gama dikirim kembali ke sana untuk melakukan hukuman pembalasan, membawa armada yang terdiri dari 20 kapal.
Tingkah laku da Gama dalam ekspedisi ini betul-betul ganas. Di luar perairan pantai India dia merampas sebuah kapal Arab yang sedang lewat dan sesudah memindahkan muatannya tetapi tidak penumpangnya, dia bakar kapal itu di tengah laut. Kesemua penumpang yang ada di atas kapal, termasuk wanita dan anak-anak, musnah. Ketika dia sampai di Calicut da Gama dengan congkak minta agar Zamorin mengahalau semua Muslim dari pelabuhan. Ketika Zamorin bimbang, da Gama menangkapnya dan membunuhnya, dan menyisihkan 37 pelaut-pelaut India lantas dibomnya pelabuhan itu. Murka tetapi tak berdaya orang-orang Zamorin mengabulkan permintaan da Gama. Dalam perjalanan pulang da Gama mendirikan beberapa koloni Portugis di Afrika Timur.
Untuk hasil karya ini dia peroleh hadiah besar dari Raja Portugis, diberi gelar kebangsawanan, diberi perkebunan, diberi jaminan pensiun dan rupa-rupa hadiah uang. Da Gama tidak kembali ke India hingga tahun 1524 ketika Raja baru Portugis mengangkatnya jadi Raja muda India. Beberapa bulan sesudah tiba di India dia jatuh sakit dan meninggal di sana bulan Desember 1524. Dia akhirnya dimakamkan kembali di Lisabon. Da Gama beristri dan punya tujuh anak. Arti penting utama perjalanan Vasco da Gama adalah karena dia membuka jalur laut langsung antara Eropa dan India serta Timur Jauh, yang faedahnya bisa turut dikecap oleh banyak negara.
Dalam jangka pendek, faedah terbesar karuan saja jatuh pada Portugis. Melalui jalur perdagangan baru ke Timur, negeri yang tadinya melarat ini di pinggiran Eropa yang berbudaya mendadak sontak jadi negeri terkaya di Eropa. Portugis dengan cepat mendirikan koloni-koloni jajahan diseputar Samudera Indonesia. Mereka punya benteng-benteng dan pos-pos serdadu di India, Indonesia, Madagaskar, di pantai timur Afrika dan di banyak tempat lagi. Ini sudah barang tentu merupakan tambahan belaka dari daerah yang mereka sudah kuasai seperti Brasil dan daerah-daerah jajahan lainnya di belahan barat Afrika yang sudah mereka bangun bahkan sebelum perjalanan Vasco Da Gama. Orang-orang Portugis berhasil mempertahankan daerah-daerah jajahan ini hingga pertengahan abad ke-20.
Pembukaan jalur perdagangan baru ke India oleh Vasco da Gama membawa akibat kemunduran luar biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya menguasai jalur perdagangan di Samudera Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim ini segera sepenuhnya dikalahkan dan tempatnya digantikan oleh Portugis. Lebih jauh dari itu, jalur perdagangan lewat darat antara India ke Eropa menjadi tidak berguna karena jalur laut lewat Afrika yang dirintis oleh Portugis jauh lebih murah. Ini merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman maupun kota-kota perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya menguasai perdagangan ke Timur. Tetapi, bagi Eropa lainnya ini berarti barang-barang dari Timur Jauh berharga lebih murah daripada semula.
Akhirnya, pengaruh terbesar dari perjalanan Vasco da Gama tidaklah terhadap Eropa atau Timur Tengah, tetapi lebih banyak terhadap India dan Asia Tenggara. Sebelum tahun 1498 India terpencil dari Eropa. Memang, sepanjang sejarah India merupakan satu negeri berdiri sendiri, kecuali ada pengaruh luar yang datang dari arah barat laut. Perjalanan Vasco da Gama mendobrak keterasingan ini dan menyuguhkan hubungan langsung dengan kebudayaan Eropa lewat jalur laut. Pengaruh serta kekuatan Eropa tumbuh lebih mantap dan lebih kuat di India, hingga pada pertengahan abad ke-19 seluruh anak benua itu jatuh ke bawah kekuasaan mahkota kerajaan Inggris. (Perlu dicatat, inilah satu-satunya saat dalam sejarah bahwa India dipersatukan di bawah satu penguasa). Sedangkan untuk Indonesia, mulanya sekedar peroleh pengaruh Eropa, kemudian seluruhnya jatuh di bawah kekuasaan Eropa. Hanya sesudah pertengahan abad ke-20 daerah-daerah ini memperoleh otonominya.
Tokoh yang jelas bisa disejajarkan dengan Vasco da Gama adalah Christopher Colombus. Dalam beberapa hal, perbandingan ini memberi kelebihan kepada Vasco da Gama. Perjalanannya, misalnya, jauh lebih membawa hasil yang mengesankan. Dan jauh lebih lama dari perjalanan Colombus baik diukur dari jarak maupun lamanya. Lebih dari tiga kali lipat! Dan memerlukan kelihaian navigasi lebih banyak. (Colombus, tak peduli berapa dia kehilangan arah, paling-paling dia tidak menemukan Dunia Baru, sedangkan Vasco da Gama akan kehilangan Tanjung Harapan dan lenyap entah ke mana di Samudera Indonesia). Lebih jauh dari itu, tidak seperti Colombus, Vasco da Gama berhasil sampai ke tujuan yang direncanakannya.
Tentu bisa diperdebatkan, Vasco da Gama tidak menemukan Dunia Baru, tetapi sekedar membuat hubungan antara orang-orang Eropa dengan negeri-negeri yang memang sudah berpenduduk. Jika demikian halnya, apa bedanya dengan Colombus.
Perjalanan Colombus akhimya punya pengaruh yang luar biasa terhadap kebudayaan yang belum berkembang di Dunia Baru; perjalanan da Gama akhirnya menghasilkan perubahan budaya India dan Indonesia. Dalam hal menilai arti penting antara Colombus dan Vasco da Gama, satu hal perlu diingat, kendati Amerika Selatan dan Amerika Utara jauh lebih besar ketimbang India, tetapi India punya penduduk lebih banyak dari semua penduduk Dunia Baru digabung jadi satu!
Namun bagaimanapun juga, jelas Colombus lebih berpengaruh luas ketimbang Vasco da Gama. Pertama, pelayaran mengelilingi Afrika menuju India bukanlah berasal dari keinginan Vasco da Gama sendiri. Raja Portugislah yang memutuskan mengirim ekspedisi itu jauh sebelum dia memilih Vasco da Gama untuk memimpinnya. Sedangkan ekspedisi Colombus muncul dari dorongan Colombus sendiri, dan berkat pendekatan dan cara merebut hatilah sehingga Ratu Isabella bersedia menunjangnya dengan keuangan. Kalau saja tidak karena Colombus, Dunia Baru (walaupun cepat atau lambat akan ditemukan orang juga) baru akan diinjak orang entah berapa tahun kemudian, dan mungkin oleh warga Eropa lain.
Selain itu, andaikata Vasco da Gama tidak diberanakkan oleh bundanya ke dunia ini, raja Portugis tinggal pilih orang lain memimpin ekspedisi itu. Bahkan andaikata Vasco da Gama tidak becus dan gagal, orang Portugis tidak akan menyetop niatnya cari jalur langsung ke India jika tampak olehnya kemungkinan itu tidak jauh. Dan, kalau saja Portugis tidak mendirikan pangkalan-pangkalan di sepanjang pantai barat Afrika, sedikit sekali kemungkinan bangsa-bangsa Eropa lain mampu menjejakkan kakinya pertama kali di India.
Kedua, pengaruh Eropa atas India dan Timur Jauh tidaklah sebanding dengan pengaruh Eropa atas Dunia Baru. Kebudayaan India cepat berubah sesudah ada kontak dengan Barat. Tetapi, dalam tempo beberapa dekade sesudah pelayaran Colombus, kebudayaan Dunia Baru malahan boleh dibilang hancur luluh. Juga tak ada persamaan antara India dengan berdirinya Amerika Serikat di Dunia Baru itu.
Seperti halnya orang tidak bisa memberi pujian (atau kutukan) kepada Christopher Colombus atas semua peristiwa yang terjadi di Dunia Baru, begitu pula orang tidak bisa menghargai Vasco da Gama dengan semua hasil-hasil dari adanya kontak antara Eropa dan Timur. Vasco da Gama hanyalah membuat salah satu mata rantai saja karena banyak lagi orang yang dapat dicatat sebagai perintis: Henry Sang Navigator, sejumlah pelaut Portugis yang menjelajahi pantai barat Afrika; Bartolomeus Dias; Vasco da Gama sendiri; para pengganti sesudahnya (seperti Fransisco de Almeida dan Alfonso d'Albuquerque); dan masih banyak lagi. Saya pikir, Vasco da Gama hanyalah merupakan mata rantai terpenting belaka. Tetapi, dia bukanlah orang yang begitu punya peranan penting seperti dilakukan Christopher Colombus dalam hal Eropanisasi Dunia Baru. Atas dasar prinsip penting itulah Vasco da Gama dicantumkan dalam daftar buku ini jauh di bawah Colombus.
6.
ALFONSO DE ALBUQUERQUE
Afonso de Albuquerque
(juga dieja Afonso d'Albuquerque atau Alfonso de Albuquerque; Alhandra,
Portugal, 1453 - Goa, 16 Desember 1515) adalah seorang pelaut Portugis terkenal
yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Lahir
di Alhandra pada tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu
masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese
Mars.
Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos (yang menikah dengan Leonor de Menezes) memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II dari Portugal.
Ketika raja baru Manuel I dari Portugal bertahta dia menunjukkan beberapa keengganan menuju Albuquerque, teman dekat yang ditakuti D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 dari 1503 setelah karir militer yang panjang dan pada usia dewasa, Afonso de Albuquerque dikirim off pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, setiap tiga komandan kapal, berlayar bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin dari Calicut (Calecute, Kozhikode), setelah berhasil mendirikan raja Cohin (Cohim, Kochi) dengan aman di atas takhtanya. Sebagai imbalan atas layanan ini mereka memperoleh izin untuk membangun sebuah benteng Portugis di Cochin dan hubungan perdagangan didirikan dengan Quilon (Coulão, Kollam), sehingga membantu meletakkan dasar kerajaan negaranya di Timur.
Pada bulan November, setelah Malaka aman dan mempelajari lokasi dari "kepulauan rempah-rempah" kemudian rahasia, Albuquerque mengirim sebuah ekspedisi tiga kapal berlayar ke timur untuk menemukan mereka, dipimpin oleh Antonio de Abreu dipercaya dengan wakil komandan Francisco Serrão. Melayu pilot direkrut untuk membimbing mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Pulau Ambon ke Banda Islands, di mana mereka tiba di awal 1512. Di sana mereka tinggal selama sekitar satu bulan,. membeli dan mengisi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar untuk sementara Amboina Serrão melangkah maju ke Maluku tetapi terdampar dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar tentang mereka terdampar, dan, melihat kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa asing yang kuat, membawa mereka ke Ternate tahun 1512 adalah mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau, Fort São João Baptista de Ternate, dibangun pada tahun 1522.
Afonso de Albuquerque adalah seorang penulis yang produktif, memiliki banyak menulis surat kepada raja pelaporan semua jenis hal selama gubernur, dari masalah kecil untuk strategi utama. Pada 1557 anaknya menerbitkan sebuah koleksi surat-suratnya di bawah judul Commentarios melakukan Grande Affonso d'Alboquerque - referensi yang jelas untuk Tafsiran Kaisar-yang kemudian dikaji dan diterbitkan kembali tahun 1576.. . Ada Albuquerque digambarkan sebagai "seorang yang bertubuh tengah, dengan wajah yang panjang, berwarna segar, hidung agak besar Dia adalah orang bijaksana, dan sarjana Latin, dan berbicara dalam frase elegan, percakapan dan tulisan-tulisannya menunjukkan pendidikan yang sangat baik nya Dia. kata-kata siap, sangat berwibawa dalam perintah itu, sangat berhati-hati dalam berurusan dengan orang Moor, dan sangat ditakuti namun sangat dicintai oleh semua, kualitas jarang ditemukan bersatu dalam satu kapten Dia sangat gagah berani dan disukai oleh keberuntungan.. "
Pada 1572 prestasi Albuquerque's yang tertulis dalam The Lusiads, puisi epik Portugis utama dengan Luís Vaz de Camões (Pupuh X, bait 40 sampai 49), adalah penyair yang memuji prestasi, tapi memiliki merenung mengerut atas aturan keras terhadap orang-orangnya sendiri, di antaranya Camões hampir sesama kontemporer. Pada tahun 1934 Albuquerque dirayakan oleh Fernando Pessoa di Mensagem, sebuah epik simbolis. Pada bagian pertama dari karya ini, yang disebut "Brasão" (Coat-of-Arms), ia berkaitan protagonis historis Portugis ke masing-masing bidang dalam Portugis mantel-of-senjata, Albuquerque menjadi salah satu sayap griffin dipimpin oleh Henry navigator, sayap lain sebagai raja Yohanes II.
Sebuah variasi indah dan mahal mangga, yang ia gunakan untuk membawa pada perjalanan ke India, telah dinamai untuk menghormatinya, dan saat ini dijual di seluruh dunia sebagai mangga Alphonso. Meskipun ketenaran, kota Albuquerque di New Mexico tidak dinamai menurut namanya. Itu dinamai setelah Raja Muda Spanyol Meksiko bernama Don Francisco Fernández de la Cueva, yang juga memegang gelar Adipati Alburquerque. Ada, bagaimanapun, sebuah kota dekat perbatasan Spanyol-Portugis bernama Alburquerque yang mungkin akar dari kedua nama. Selain itu, sangat mungkin bahwa salah satu thoroughfares utama di Malaka's Portugis Pemukiman, Jalan D'Albuquerque, diberi nama setelah Afonso
7.
CORNELIS DE HOUTMAN
Pada
tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdan ke
Lisboa. Para pedagang itu memastikan bahwa kota Banten adalah tempat
yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan compagnie
van verre yang memiliki arti perusahaan jarak jauh, Pada 2 April 1595,
mereka membawa empat buah kapal meninggalkan Amsterdam. Perjalanan mereka
memiliki banyak masalah dari penyakit sariawan hingg kekurangan makanan. Pada
saat perjalanan, mereka mengalami pertengkaran sehingga mengakibatkan banyak
orang yang terbunuh. Di Madagaskar, masalah semakin bertambah sehingga kematian
banyak sekali terjadi disana sehingga diberi nama kuburan Belanda.
pada tanggal 27 juni 1596, mereka tiba di Banten dengan banyak orang sekitar 249 orang. Pada awalnya, penduduk banten menerima Belanda tetapi, awak kapal Belanda yang kasar sehingga mereka di usir oleh Sultan Banten dan petugas Portugis yang berada di Banten. mereka melanjutkan perjalanan menuju utara pantai jawa. pada saat mereka tiba disana, mereka mengalami masalah disana sehingga pangeran madura terbunuh. Beberapa awak kapal Belanda pun ditangkap sehingga Cornelis de Houtman harus membayar denda.
Lalu kapal mereka berlayar menuju Bali, dan bertemu dengan Raja Bali. Mereka memperoleh pot America pada 26 febuary 1597. Pada saat mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di ST.Helena mereka dilarang oleh kapal-kapal portugis. Dari 249 awak, hanya 87 awak yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas di atas geladak kapal Aceh ketika mereka sedang bertempur dengan Inong Balee yang dipimpin Malahayati pada tanggal 11 september 1599 dalam pertempuran satu lawan satu.
8.
AMERIGO VESPUCCI
Amerigo
Vespucci
(lahir 9 Mei 1454 – meninggal 22 Februari 1515 pada umur 60 tahun) adalah
seorang pedagang, penjelajah, dan pembuat peta dari Italia. Ia memegang peranan penting
dalam penjelajahan pantai timur Amerika Selatan antara tahun 1499 dan 1502. Dalam perjalanannya yang
kedua, ia dikenal luas sebagai orang Eropa pertama menyadari bahwa Amerika
Selatan memanjang ke selatan lebih jauh daripada yang diperkirakan oleh orang
Eropa saat itu, dan menyimpulkan bahwa itu bukanlah India, melainkan benua baru. Pada 1507, Martin
Waldseemüller
menerbitkan sebuah peta dunia dan memberi benua baru ini dengan nama "Amerika" berdasarkan pada nama
Latin Amerigo Vespuci Americus sebagai penghormatan bagi pencetus benua
baru, Amerika, saat ini.
9.
MARCOPOLO
Marco
Polo lahir 15 September 1254 di Venesia, Italia, dia merupakan seorang
penjelajah dan pedagang berkebangsaan Eropa yang memiliki kisah petualangan
yang mengesankan. Kisah petualangan Marco Polo begitu terkenal karena gambaran
Marco Polo akan tempat-tempat yang ia singgahi begitu memikat. Marco Polo
memulai perjalanannya ketika ia berusia 17 tahun. Ketika itu ia melakukan
perjalanan bersama dengan ayahnya, Niccolo dan pamannya, Maffeo. Mereka
merupakan orang barat pertama yang melakukan perjalanan ke Jalur Sutera ke Cina
dan mengunjungi Kublai Khan. Marco Polo kemudian mencatat perjalanannya dalam sebuah
buku Il Milione.
Buku
Il Milione, Buku inilah yang mencuatkan namanya. Dari Venesia, Marco polo
melanjutkan perjalanannya ke Irak, Iran, Afghanistan, menyusuri Jalur Sutera ke
China, dan kembali ke Venesia melalui Indonesia, Sri Lanka, dan India. Semua
tempat yang ia kunjungi berikut masyarakat dan budayanya diabadikan oleh Marco
Polo.
Berkat
perjalanannya itu, maka terbukalah rute dagang antara Eropa ke Asia yang
sebelumnya pada masa itu masih dianggap berbahaya dan uncharted, alias belum
terpetakan. Berkat Marco Polo pula, kerajaan-kerajaan di Eropa mendapat
informasi detil yang sangat berharga mengenai Asia. Salah satu pencapaian Marco
Polo adalah ketika dia berhasil diterima dengan baik oleh Kubilai Khan di Cina,
bahkan menurut beberapa sumber, dia bahkan dianugerahi sebuah jabatan oleh Khan
dalam pemerintahannya.
Selain
itu, Marco Polo tercatat pernah melakukan perjalanan hingga ke wilayah India.
Perjalanannya itu dituangkan oleh Marco Polo dalam “The Travels”, kumpulan
catatan perjalanannya ke Asia. Dibanding sebuah buku yang memang ditulis dan
dipersiapkan dengan baik, “The Travels” lebih merupakan kompilasi jurnal-jurnal
Marco Polo yang (menurut beberapa kritikus) kurang terorganisir dengan baik dan
cenderung sangat subyektif sifatnya. Adalah Laurence Bergreen, penulis Amerika
yang pernah memenangkan penghargaan, serta penulis beberapa buku best selling,
seperti Magellan, Al Capone, Irving Berlin dan Louis Armstrong (dua yang
terakhir adalah musisi kenamaan), mencoba menulis sebuah biografi Marco Polo
berdasarkan data langsung dari buku “The Travels”.
Salah
satu kisah Marco Polo yang menarik untuk bangsa Indonesia adalah cerita tentang
unicorn atau kuda bertanduk satu yang menurutnya dijumpainya di pulau Sumatra.
Tetapi, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa yang ditemukan Marco Polo itu
bukanlah unicorn melainkan badak Sumatra.
10. LAKSAMANA CENG HO
Cheng
Ho adalah seorang kasim Muslim yag menjadi orang kepercayaan Kaisar Yuongle
dari Tiongkok (Berkuasa tahun 1403 – 1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Nama aslinya adalah Ma He, dikenal juga sebagai Ma Sanbao, yang berasal dari
provinsi Yunnan, China. Cheng Ho ditangkap dan dijadikan kasim. Ia adalah orang
yang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip suku Han, namun beragama
Islam.
·
1371
M – Mahe lahir dari pasanga Ma Hazhi dan Wen.
·
1382
M – Cheng Ho Cheng Ho dijadikan kasim oleh Raja Zu di istana Beiping (kini
Beijing)
·
1399
M – Berumur 28 Tahun, Zhu Yunwen naik tahta mejadi Jian Wen Dinasti Ming. Zhu
Di, Raja Yan memimpin tentaranya menyerang Nanjing, Ibu Kota Dinasti Ming dan
Cheng Ho ikut bertempur. Namun Kaisar Jian Wen gagal menumpas Zhu Di.
·
1405
M – Pertama kali Cheng Ho dan awak kapalnya mengarungi samudera untuk
mengadakan muhibah ke berbagai penjuru negeri. Pelayaran pertama ini mampu mencapai
wilayah Asia Tenggara (Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa)
·
1407
– 1409 M – Ekspedisi ke dua. Mencapai Champa Jawa, Sumatra.
·
1409
– 1411 M – Ekspedisi ke tiga yang menjangkau India dan Srilanka.
·
1413
– 1415 M – Ekspedisi ke empat mencapai Ade, Teluk Persia, dan Mogadishu (Afrika
Timur).
·
1417
– 1419 – Ekspedisi ke lima denga Jalur yang sama pada Ekspedisi ke empat.
·
1417
– 1422 – Ekspedisi ke enam.
·
1421
– 1422 Merupakan Ekspedisi Terakhir
·
1431
– 1433 berhasil mencapai Laut Merah.
Kapal
yang ditumpangi Cheng Ho disebut 'kapal pusaka' merupakan kapal terbesar pada
abad ke-15. Panjangnya mencapai 44,4 zhang (138 m) dan lebar 18 zhang (56 m). Model kapal itu menjadi inspirasi petualang Spanyol
dan Portugal serta pelayaran modern di masa kini. Desainnya bagus, tahan
terhadap serangan badai, serta dilengkapi teknologi yang saat itu tergolong
canggih seperti kompas magnetik.
Cheng Ho dan Indonesia
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh
kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra
Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh. Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati
(Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan
Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi
masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang
kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai
Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara
lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar
Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng
Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja
Wikramawardhana.
11.
Sir. THOMAS
STAMFORD RAFFLES
Thomas Stamford Raffles lahir di laut di papan Ann kapal
pada 6 Juli 1781 di lepas pantai Jamaika. Pada 1795, pria muda menerima
pekerjaan pertamanya di East India Company sebagai pegawai. Tapi dia belajar
keras di waktu luang dan pada 1804, telah diposting ke Penang (kemudian Prince
of Wales Island) dan dipromosikan ke Asisten Sekretaris Kepresidenan bahwa
pulau Malaysia. Penguasaan-Nya atas bahasa Melayu membuatnya sangat diperlukan
untuk Pemerintah Inggris, dan ia kemudian ditunjuk penerjemah Melayu kepada
Pemerintah India. Pada 1811, ia kembali sebagai Gubernur Letnan Jawa, dan
segera dipromosikan menjadi Gubernur Bengkulu (sekarang Sumatera). Pada 19
Januari 1819, Raffles mendirikan Singapura modern dan pertama diperdebatkan ide
yang menyebabkan pembentukan Museum Raffles di pulau itu.
Stamford Raffles sangat terpesona oleh keragaman besar dari hewan aneh dan tanaman dari Hindia Timur selama masa jabatannya di sana. Dia segera dipekerjakan ahli zoologi dan botani untuk menemukan semua yang mereka dapat tentang hewan dan tumbuhan di kawasan dan akan membayar asistennya keluar dari kantong sendiri untuk mengumpulkan spesimen. Dia juga dihidupkan kembali dan menjadi presiden Masyarakat Batavia yang aktif terlibat dalam studi sejarah alam Jawa dan daerah sekitarnya.
Dalam memoar tentang dirinya, istrinya Lady Sophia
Raffles, koleksi binatang juga menyebutkan, di antara yang indah spesimen
tapir, badak dan kijang. Dia menyebutkan bahwa dikirim ke Inggris. Raffles juga
menyimpan beberapa hewan sebagai hewan peliharaan. Sebuah beruang anak dia
dibesarkan dengan anak-anaknya dilaporkan sering bergabung dengannya untuk
makan malam, makan mangga dan minum sampanye
Sir Thomas Stamford Raffles meninggal sehari sebelum
ulang tahunnya ke-45 di tahun 1826. Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 1821
dan 1822, ia memberikan kontribusi dua makalah dalam Transaksi dari Zoological
Society, London, dengan deskripsi dari beberapa 34 spesies burung dan 13
spesies mamalia, terutama dari Sumatra.
Sebagai Stamford Raffles yang terkenal di kalangan
sejarah alam, sejumlah hewan dan tanaman telah dinamai untuk menghormatinya.
Mereka termasuk Megalaima rafflesi (Red-crowned Barbet), Dinopium rafflesii
(Olive-didukung Pelatuk) dan Chaetodon rafflesi (Butterflyfish berkisi-kisi).
Mungkin organisme yang paling khas bernama setelah dia akan Rafflesia, genus
tanaman parasit pada pohon-pohon palem yang ditemukan pada sebuah ekspedisi ke
hutan di Sumatera. Ini adalah endemik ke Asia Tenggara dan menghasilkan
terbesar dan mungkin di dunia yang paling spektakuler (abeit jahat berbau)
bunga.
12. ABEL TASMAN
Abel Janszoon Tasman (lahir di
Lutjegast, Groningen pada tahun 1603 – meninggal di Batavia, 10 Oktober 1659)
adalah penjelajah dan pedagang berkebangsaan Belanda yang terkenal dengan
perjalanannya pada 1642 dan 1644 untuk Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Ia adalah orang Eropa pertama yang diketahui mencapai kepulauan Tanah Van
Diemen (sekarang Tasmania) dan Selandia Baru serta melihat kepulauan Fiji pada
tahun 1643. Ia dan awak kapalnya berhasil memetakan cukup banyak bagian
Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik yang mereka temui. Abel Tasman
menghabiskan sisa hidupnya sebagai tuan tanah di Batavia dan meninggal di sana.
Tasmania
adalah sebuah negara bagian Australia dan pulau dengan nama yang sama.
Beribukota di Hobart, negara bagian ini memiliki luas wilayah daratan 22.357
km² dan populasi 484.700 jiwa (2005). Letaknya 200 km di sebelah selatan
Australia Daratan, dengan Selat Bass sebagai pemisah. Negara bagian ini juga
mengelola Pulau Macquarie.
Republik
Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik, di
sebelah timur Vanuatu, sebelah barat Tonga, dan sebelah selatan dari Tuvalu.
Fiji memiliki 322 pulau, 106 di antaranya berpenghuni. Selain itu ada pula 522
pulau kecil. Kedua pulau terbesar adalah Viti Levu dan Vanua Levu yang
penghuninya meliputi 82% dari keseluruhan penduduk negara ini. Nama Fiji adalah
sebuah kata kuno dalam bahasa Tonga untuk kepulauan itu, yang pada gilirannya
berasal dari nama dalam bahasa Fiji, Viti. Ibu kota Fiji, Suva, terletak di
pulau ini. Di Fiji banyak imigran yang berasal dari India/Pakistan.
Selandia
Baru yang dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Awan Putih
Panjang), adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudra Pasifik;
kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan
kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni
Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau
Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena
letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan pulau-pulau terakhir yang didiami
oleh manusia.
Selama
masa keterpencilannya yang panjang, di Selandia Baru berkembanglah suatu
keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu tumbuhan maupun hewan. Yang paling
terkenal adalah sejumlah besar spesies burung yang unik, banyak di antaranya
punah setelah tibanya manusia dan mamalia yang dibawaserta. Dengan iklim bahari
yang sedang, daratan Selandia Baru sebagian besarnya ditutupi hutan. Topografi
negara yang bervariasi dan puncak-puncak gunungnya yang tajam berperan banyak
bagi tonjolan tektonik tanah dan letusan gunung berapi yang disebabkan oleh
tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia di bawah permukaan bumi.
Bangsa
Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 1250–1300 Masehi dan membangun
kebudayaan Māori yang berbeda, dan orang Eropa mulai merintis hubungan dengan
mereka pada tahun 1642 Masehi. Pengenalan kentang dan senapan telah memicu
pergolakan di antara sesama Suku Māori pada permulaan abad ke-19, yang mengarah
pada Peperangan Senapan antarsuku. Pada tahun 1840 Britania dan Māori
menandatangani Perjanjian Waitangi yang menjadikan Selandia Baru sebagai jajahan
Imperium Britania. Jumlah imigran menaik
tajam dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang menghasilkan diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara.
tajam dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang menghasilkan diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara.
Mayoritas
penduduk Selandia Baru adalah keturunan bangsa-bangsa dari Eropa; pribumi Māori
adalah minoritas terbesar, diikuti oleh orang Asia dan orang Polinesia
non-Māori. Bahasa Inggris, Bahasa Māori, dan Bahasa Isyarat Selandia Baru
adalah bahasa-bahasa resmi, dengan Bahasa Inggris yang mendominasi. Sebagian
besar budaya Selandia Baru diturunkan dari Māori dan pemukim dini asal
Britania. Seni Eropa mula-mula didominasi oleh pemandangan alam dan juga potret
Māori yang lebih minim kadarnya. Sebuah kebangkitan baru budaya Māori telah
melihat seni-seni tradisional mereka berupa seni ukir/pahat, seni anyam/tenun,
dan seni rajah menjadi lebih mengemuka. Banyak seniman kini memadukan
teknik-teknik Māori dan Barat untuk menghasilkan bentuk seni yang unik.
Selandia
Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah Persemakmuran
Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru dibagi ke dalam 11 dewan regional
dan 67 otoritas teritorial untuk tujuan pemerintahan daerah; ini memiliki kadar
otonomi yang lebih rendah daripada sistem provinsi yang sudah tidak digunakan
lagi. Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet,
yang dikepalai oleh perdana menteri. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara dan
direpresentasi oleh gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah
meliputi juga Tokelau (sebuah wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue
(memerintah sendiri tetapi dalam asosiasi bebas); dan Dependensi Ross, yang
merupakan klaim wilayah di Antarktika
Download Documentnya Disini
Komentar
Posting Komentar